21 WANITA Meninggal Setiap Hari Di Indonesia Karena
Kanker Serviks
Tangerang – Bersamaan dengan Puja Bhakti Rutin dihari Jum’at, Sekolah Tinggi Agana Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten mendapatkan karma baik yaitu kedatangan Bapak Andy Chandra (26/6/2015), seorang dokter jebolan Ukrida 2002 yang bekerja di Pusdik Lantas Polri di Serpong. Beliau berkenan memberikan kuliah umum yang berjudul “Kanker Serviks dan Penyakit HPV Lainnya”.
Sebelumnya dimulai dengan melakukan Puja Bhakti pada pukul 11.30 WIB, yang dihadiri oleh seluruh Mahasiswa beserta Dosen dan Karyawan. Puja Bhakti dilaksanakan di gedung Dharmasala dan dipimpin oleh Saudara Darsani salah satu mahasiswa semester IV jurusan Dharmacarya. Setelah Puja Bhakti kemudian dilanjutkan paparan dr. Andy yang dipandu oleh Ibu dr. Mutiarini Sugianto sebagai pembuka.
Kuliah umum yang bertemakan Kanker Serviks ini sangat menarik dan para hadirin juga sangat antusias untuk mengikuti kuliah umum. Dr Andy begitu gamblangnya menjelaskan apa itu kanker serviks, penyebab kanker serviks, perjalanan kanker serviks, pencegahan kanker serviks, semua ditayangkan melaui media gambar maupun video.
Menurut data yang dilansir MSD, 21 WANITA meninggal setiap hari di Indonesia karena kanker serviks, 87.671 kasus baru genital warts (kutil kelamin) didiagnosa setiap harinya. Kanker merupakan penyakit tumor ganas yang dapat menyebar (metastasis) ke organ-organ yang lain dan menyebabkan kematian. Kanker pada serviks (leher rahim) berada di area bawah rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Lantas Siapa saja yang dapat terkena kanker serviks ini? Siapa saja bisa terkena penyakit ini. Apa yang menyebabkan kanker serviks ini? Kanker serviks ini bukanlah penyakit keturunan melainkan penyakit yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang umum, ada lebih dari 100 tipe HPV beberapa tipe tersebut bisa berbahaya bahkan menyebabkan kematian. Berbagai cara penularan dapat terjadi dan dapat dikelompokkan menjadi Sexual Route atau Non-sexual Routes. Orang yang sudah terinfeksi HPV, tidak menunjukkan gejala ataupun tanda khusus, tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi HPV atau bahkan menularkannya. Setelah mengetahui hal ini lalu Apa yang akan dilakukan untuk membantu melindungi diri? yakni dengan Pencegahan Primer dan Sekunder. Pencegahan primer yaitu dengan edukasi dan vaksinasi sedangkan pencegahan sekunder adalah dengan Pap Smear dan IVA.
Suasana kuliah umum ini sangat menyenangkan karena para hadirin saling berebut untuk mengajukan pertanyaan kepada dr. Andy. Kegiatan ini selesai pada pukul 13.30 WIB. Dengan adanya kuliah umum tersebut diharapkan bahwa kita semua dapat mengetahui tentang kanker serviks dan semoga dapat mencegahnya sejak dini, sehingga umat Buddhis Indonesia dapat sehat dan Agama Buddha dapat lestari di Nusantara yang kita cintai ini. Sadhu, Sadhu, Sadhu.
Ini saatnya kita melakukan sesuatu,
I will do “EVERYTHING I CAN” to help protect myself and others
-----------------------------------------

Gambar 1: Cara Penularan HPV melalui Sexual Routes dan Non-sexual Routes

Gambar 2: Perjalanan kanker serviks dari healthy cervix hingga invasive cancer

Foto 1: Ibu dr. Mutiarini Sugianto memandu kuliah umum "Kanker Serviks"

Foto 2: Bapak dr. Andy Chandra menjelaskan penyebab kanker serviks

Foto 3: Para hadirin sangat senang menyimak penjelasan slide gambar / video

Foto 4: Bapak Sapardi, S.Ag.,M.Hum. memberikan piagam penghargaan kepada Bapak dr. Andy Chandra