Keajaiban Maha Karuna Dharani (Da Bei Zhou / Ta Pei Cou)
dalam Menyelamatkan Kehidupan
Tangerang – Venerable Bhiksuni (Master) Kuan Ru yang merupakan The Founder of Chunghwa’s International Great Merciful Water Association Taiwan, dan juga sebagai President of World Buddhist Sangha Youth kembali hadir untuk yang kedua kalinya ke STABN Sriwijaya. Master hadir di hadapan umat untuk menyampaikan Pembabaran Dharma. Pembabaran Dharma ini bertempat di Gedung Laboratorium Dharma, Ruang Bhaktisala Lt.3 Kampus STABN Sriwijaya Tangerang Banten, bertepatan di hari Jumat 7 Agustus 2015 pukul 12.00 WIB.
Sebelum Pembabaran Dharma dimulai seluruh umat sudah berkumpul dan duduk dengan rapi di ruangan untuk menunggu Beliau. Sebagian dari umat khususnya para pegawai mengambil dan menata air berkah di depan kampus dan di bawah-bawah pohon. Hal ini dilakukan supaya makhluk yang tidak terlihat dapat memperoleh berkah dari air suci tersebut. Air suci tersebut telah dibacakan mantra Da Bei Zhou / Ta Pei Cou oleh Master dengan harapan dapat menyelamatkan memberkahi semua makhluk.
Pembabaran Dharma tersebut di awali dengan pembacaan biodata Master beserta perjalanan Master dalam menyebarkan ajaran Buddha Dharma ke seluruh penjuru dunia oleh murid Master, diceritakan keajaiban Maha Karuna Dharani (Da Bei Zhou / Ta Pei Cou) dalam menyelamatkan kehidupan, kemunculan relik-relik suci secara gaib, dan bagaimana alam semesta mendukung kegiatan Master. Juga diceritakan perhatian Master terhadap Candi Borobudur sebagai warisan dunia untuk dipugar kembali, karena banyak kerusakan yang terjadi saat ini.
Dalam Pembabaran Dharma, Beliau menyampaikan bahwa melalui keyakinan pada Tri Ratna maka seseorang dapat mengubah nasib tidak baiknya. Dengan selalu belajar kebenaran maka dapat mengubah nasib diri sendiri dan juga mampu menolong yang lain. Dengan memiliki niat yang baik penuh keyakinan maka dapat merubah nasib kita sehingga kita dapat hidup layak, kaya, sejahtera, dan bahagia.
Master juga menyampaikan bagaimana mengembangkan Bodhicitta yaitu dengan tidak melakukan sepuluh perbuatan tidak baik, tidak durhaka pada orang tua, selalu menghormati para Bhiksu Bhiksuni Sramana, selalu menghormati guru/senior agar hidup tidak menderita untuk menuju kehidupan yang luhur, serta tidak merendahkan kaum rendah selalu mengembangkan Maitri Karuna. Selanjutnya Master menekankan bahwa “Melakukan kebaikan harus tuntas” artinya tidak setengah-setengah dalam berbuat baik, tidak hanya janji-janji, dan tidak mengharap balasan. Terakhir Master menekankan, untuk menuju kesejahteraan harus hormat kepada orangtua, Tri Ratna, dan para guru/senior.
Sebelum acara berakhir Master memberikan bantuan biaya kuliah kepada para mahasiswa yang kurang mampu sejumlah 40 orang, dengan menyerahkan secara simbolik sejumlah dana kepada Ketua STABN Sriwijaya Tangerang Banten. Master memberikan bantuan karena mendengar ada mahasiswa/i yang datang dari keluarga kurang mampu dan keberatan membayar biaya kuliah, maka dengan maksud baik Master mau membantu, terlebih mahasiswa/i tersebut datang ingin belajar kebijaksanaan Buddha demi kebahagiaan semua makhluk. Master mengharapkan ketika mahasiswa/i tersebut lulus, dapat membantu mahasiswa/i yang lain sehingga berkesinambungan. Selanjutnya pada penghujung acara, Master memberikan air berkah kepada seluruh umat yang hadir dan para umat sangat berbahagia.
-----------------------------------------

Foto 1: Relik-relik suci yang muncul secara gaib di Taiwan (http://www.gondesan.org)

Foto 2: Alam semesta (awan berbentuk Phoenix dan Naga) mendukung kegiatan Master di Taiwan (大圖簡報.pdf)

Foto 3: Master memberikan dana bantuan biaya kuliah mahasiswa/i kurang mampu kepada Ketua Sriwijaya

Foto 4: Master memberikan air berkah kepada umat yang hadir