PARADIGMA BARU DHARMADUTA DALAM PEMBABARAN AGAMA BUDDHA BERDASARKAN CARA KERJA PIKIRAN MENURUT HIPNOTERAPI
PARADIGMA BARU DHARMADUTA DALAM PEMBABARAN AGAMA BUDDHA BERDASARKAN
CARA KERJA PIKIRAN MENURUT HIPNOTERAPI
Pramana Winardi
NIM 0250110020301
Semakin hari semakin terbukti bahwa agama Buddha sesungguhnya jauh lebih ilmiah daripada ilmu pengetahuan. Salah satu contoh adalah ajaran tentang regresi (kehidupan masa lampau). Dengan teknik past life hypnotherapy, Irvin Mordes, melalui riset di Maryland Psychiatric Research Center pada tahun 1974, telah mendokumentasikan 16 kehidupan masa lampau Alan Lee yang benar-benar terbukti (McGill, 1988: 2). Semakin banyak temuan para ilmuwan maka semakin terkuak kebenaran agama Buddha. Oleh karena itu bila semakin tinggi pendidikan seseorang, ia akan semakin gandrung pada agama Buddha. Sudah seharusnya populasi umat Buddha di Indonesia semakin meningkat apalagi jika membaca catatan sejarah bahwa agama Buddha pernah mengantarkan bangsa Indonesia ke zaman keemasan pada masa kerajaan Sriwijaya dan keprabuan Majapahit. Namun demikian menurut statistik dan fakta pada kehidupan masyarakat, kondisi populasi umat Buddha sangat bertolak belakang.
Banyak hal yang telah dilakukan para pejuang dharma, baik umat Buddha yang menjadi aparatur negara, anggota Sangha, dharmaduta yang bernaung pada majelis-majelis agama Buddha, maupun lembaga swadaya masyarakat seperti Ehipassiko Foundation. Mereka, melalui kewenangan dan pengabdiannya masing-masing, selama lebih dari 40 tahun terakhir telah berjuang sangat keras sehingga saat ini umat Buddha Indonesia bisa menikmati, antara lain: hari Trisuci Waisak sebagai hari libur nasional, penayangan mimbar agama Buddha di TVRI maupun TV swasta, pembangunan sekolah-sekolah yang berlandaskan agama Buddha, sosialisasi Buddha Dharma melalui web-site/blog di media sosial, buku-buku yang beredar di toko buku komersial, penyelenggaraan kebaktian di vihara-vihara, peringatan hari-hari raya agama Buddha, dan lain lain. Upaya keras ini belum berhasil menaikkan persentase populasi umat Buddha di Indonesia sehingga tren penurunan populasi umat Buddha di Indonesia terus berlanjut tanpa halangan.
Tentu ada sesuatu yang keliru yang menyebabkan terjadinya penurunan populasi umat Buddha ini. Ada banyak teori yang disampaikan, namun sepanjang sejarahnya, dharmaduta mengambil porsi yang sangat signifikan terhadap perkembangan agama Buddha. Namun sepengetahuan penulis, belum pernah ada penelitian khusus yang menghubungkan tren penurunan populasi umat Buddha di Indonesia dengan strategi pembabaran agama Buddha yang dilakukan dharmaduta yang ditinjau dari sudut pandang cara kerja pikiran menurut hipnoterapi. Oleh karena itu, ditopang pengalaman berinteraksi dengan banyak tokoh lintas agama dan pengalaman sebagai praktisi hipnoterapi yang telah banyak membantu klien keluar dari trauma masa lalunya, penulis mengadakan penelitian dengan judul “Paradigma Baru Dharmaduta dalam Pembabaran Agama Buddha Berdasarkan Cara Kerja Pikiran Menurut Hipnoterapiâ€.
Selengkapnya, silahkan unduh